Judul Buku : Lelaki Terindah
Pengarang : Andrei Aksana
Penerbit : Gramedia
Halaman : 215
ISBN : 979-22-0815-1, 978-979-22-0815-3
Ini adalah cerita tentang cinta yang terlarang, cinta sesama jenis, cinta antara seorang pria dengan pria lainnya. Cinta yang terlarang, seperti virus yang tidak pernah bisa dibasmi. Kisah cinta yang disingkirkan masyarakat. Cinta yang sebenarnya terjadi tetapi selalu diingkari.
Pertemuan antara Rafky dan Valent terjadi secara tidak sengaja di dalam pesawat yang akan membawa mereka berlibur ke Bangkok. Saat itu Rafky yang tampan dengan tubuh tinggi atletis dan dada bidang, dengan mata yang gemerlap seperti telaga berkilauan tertimpa sinar matahari, sedang terburu-buru mengejar pesawat yang akan membawanya ke Bangkok. Hampir saja dia tertinggal pesawat. Unntung saja dia masih diperbolehkan untuk masuk ke dalam pesawat yang sudah akan berangkat. Ketika sedang mencari kompartemen penyimpanan barang karena diatas kursinya kompartemen penyimpanan barang telah penuh, Rafky melihat bahwa kompartemen di lima baris kursi di depan masih tersisa sedikit celah, cukup untuk memasukkan ranselnya. Ia lalu menuju ke situ. Tanpa sadar, ketika sedang mengangkat ranselnya, pada saat yang bersamaan, penumpang yang duduk di bawahnya beranjak bangkit.
Bahu mereka berbenturan. Tidak terlalu keras. Penumpang yang semula ingin berdiri langsung terduduk kembali di kursinya dan menunjukkan penyesalan pada pias wajahnya. Rafky melirik tak acuh kearah pemuda itu. Pemuda itu berwajah tampan. Penampilannya menarik, gaya anak muda sekarang.
Penerbangan itu transit di Singapura selama tiga puluh menit. Waktu itu digunakan Rafky untuk berjalan-jalan berkeliling di sekitar terminal kedatangan. Di setiap toko yang disinggahinya, Rafky selalu perpapasan dengan pemuda yang membenturnya di pesawat, tapi Rafky tidak mengacuhkannya. Namun, karena berselisih arah beberapa kali, membuat Rafky mulai hafal wajah pemuda itu.
Parasnya yang rupawan, alur yang membentuk hidung, bibir dan dagunya demikian menawan. Terlalu halus untuk laki-laki. Ketampanannya berbaur dengan kelembutan. Postur tubuhnya ideal, tapi fisiknya tampak lemah dan rapuh. Bulu matanya panjang dan lentik hampir menutupi seluruh kelopak matanya, tapi tak mampu menutupi getar kesedihan di sana.
Lamunan Rafky tersentak ketika ada panggilan agar seluruh penumpang untuk penerbangan ke Bangkok segera berkumpul di ruang boarding. Ketika Rafky berada di ruangan itu ternyata seluruh bangku sudah terisi penuh. Pemuda itu sudah duduk di situ terlebih dahulu dan sekali lagi tatapan mereka bertabrakan. Pemuda itu menunjukkan bangku kosong yang ada di hadapannya. Rafky membalas senyum pemuda itu dan mulai menjatuhkan tubuhnya duduk di depan pemuda itu. Pemuda itu memperkenalkan dirinya sebagai Valent.
Di dalam pesawat ketika Rafky sedang mencari-cari bukunya, Valent menawarkan Rafky untuk duduk di kursi sebelahnya karena kebetulan kursi tersebut kosong, sehingga Rafky akan lebih mudah mencari barang di dalam ranselnya yang diletakkan di kompartemen di atas tempat duduk itu. Rafky pun menerima tawaran tersebut.
Ketika pramugari datang menghidangkan makanan, tanpa sengaja tangan mereka bersentuhan, ketika Rafky akan memberikan gelas dari pramugari ke Valent. Mereka sama-sama terkejut dan cepat-cepat saling menjauhkan tangan.
Perubahan wajah Valent membuat Rafky terpesona. Getar aneh merayapi hatinya. Rafky mulai menyukai melihat pemuda ini. Meski tak mau, meski tak ingin. Detik itu juga Rafky langsung memaki dirinya habis-habisan. Ia laki-laki normal! Tak mungkin tertarik dengan sesama jenis!
Ketika perbangan telah tiba di Bandar udara Don Muang, Bangkok, Valent menawarkan Rafky untuk tinggal di tempatnya, karena memang Valent tinggal seorang diri.
Kebersamaan Valent bersama Rafky selama menjelajahi Bangkok telah mengisi sebelah rongga hati Valent yang dulu hampa, kini telah mereguk harapan dan semangat dari curahan hujan kasmaran. Setetes demi setetes, seteguk demi seteguk, membebaskan dahaga yang dulu terpenjara.
Di suatu pagi Rafky mengajak Valent untuk berolahraga, lari pagi. Rafky mengajak Valent untuk adu lari. Tapi baru kira-kira tiga putaran, Valent sudah tidak kuat dan meminta untuk istirahat. Menyenangkan sekali pagi itu. Tapi pada malam harinya Valent demam. Badannya panas tinggi dan menggigil. Dan pada saat itulah Rafky tahu bahwa Valent mengidap penyakit diabetes mellitus. Melihat kondisi Valent seperti itu Rafky panik. Tapi Valent berusaha untuk menenangkannya dan mengatakan bahwa hal itu sudah biasa. Valent minta tolong untuk diambilkan obat yang ada di kotak obat yang berada dalam tasnya. Valent minta pada Rafky untuk menyuntikkan insulin ke tubuh Valent. Rafky melakukannya dengan rasa gemetar.
Setelah itu terjadilah hal yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Rafky bercinta dengan Valent, karena Rafky tidak kuasa menolak rayuan Valent. Akhirnya malam itu merupakan malam yang indah bagi Rafky dan Valent. Mereka melepaskan rasa cinta mereka.
Pagi harinya, ketika Rafky terbangun dari tidur, dia merasa kaget dan merasa jijik pada dirinya sendiri. Mengapa hal itu bisa terjadi? Mengapa Rafky bisa bercinta dengan sesama jenis? Padahal dia merasa sebagai pria yang normal, pria yang masih menyukai wanita. Rafky bergegas menuju kamar mandi dan mandi. Dengan rasa marah dan air yang masih menetes di tubuhnya dia keluar meninggalkan penginapan, meninggalkan Valent yang merasa hancur hatinya melihat perubahan sikap Rafky. Namun Valent tidak bisa berbuat apa-apa.
Dalam pelariannya itu Rafky berusaha untuk membuktikan bahwa dia masih laki-laki yang normal. Dia berusaha untuk mencari wanita di tempat hiburan. Namun hal itu ternyata tidak membawa perubahan apa-apa. Justru semakin hari Rafky merasa bahwa dia makin mencintai Valent. Akhirnya dia pun kembali ke penginapan, kembali ke Valent.
Ketika mereka kembali ke Jakarta, kejadian demi kejadian mewarnai kisah cinta mereka yang memang terlarang. Mereka berusaha untuk menjalankan kencan ganda. Mereka pergi menonton bersama dengan pasangan masing-masing. Tetapi setelah acara menonton tersebut, setelah mereka mengantarkan pasangan masing-masing pulang, mereka pun bertemu kembali dan saling melepaskan rasa sayang mereka. Sampai akhirnya suatu hari, karena merasa tidak tahan harus selalu sembunyi-sembunyi, Rafky mengakui pada Rhea, kekasihnya, bahwa dia mencintai Valent. Karena merasa bahwa Rhea tidak mampu untuk ‘merebut’ Rafky dari Valent untuk kembali padanya, Rhea lalu menangis di hadapan kedua orang tua Rafky dan menceritakannya pada orang tua Rafky. Betapa hancur hati kedua orang tua Rafky. Sampai akhirnya Rafky memutuskan untuk hidup berpisah dengan orang tuanya dengan menyewa sebuah apartemen yang letaknya jauh dari rumahnya.
Begitu juga dengan Valent. Hubungannya dengan Kinan, calon istrinya, terpaksa harus berakhir, walaupun bereka akan segera menikah. Valent mengatakan pada Kinan bahwa ia tidak bisa menikahi Kinan karena Valent mencintai Rafky. Diluar dugaan ternyata Kinan bisa mengerti dan dengan rela melepaskan Valent. Tapi masalah terbesar justru timbul dari ibu Valent yang tidak bisa menerimanya. Ibu Valent ngotot bahwa pernikahan itu harus tetap berjalan dan menganggap cinta Valent pada Rafky itu adalah cinta yang terlarang. Sejak saat itu semua aktivitas Valent pun dibatasi untuk menghindari bertemunya Valent dengan Rafky.
Ketika ada kesempatan, Valent berkunjung ke apartemen Rafky, walaupun hanya pertemuan yang singkat. Rafky mengajak Valent untuk lari dan mulai merajut kehidupan baru berdua. Valent menjadi bimbang untuk memilih antara ibunya dan Rafky karena keduanya menjanjikan cinta. Valent merasa berat kalau harus meninggalkan ibunya untuk mengikuti Rafky, karena selama ini Valent sangat bergantung pada ibunya. Ibunya yang selalu merawatnya karena penyakit diabetes mellitus yang di-idapnya. Dilain sisi, Valent juga tidak mau kehilangan Rafky karena Rafky adalah satu-satunya pria yang sangat dicintainya.
Ternyata hal itu justru mengakibatkan menurunnya kondisi Valent. Valent jadi tidak mau makan dan selalu merasa sedih. Akhirnya kesehatannya langsung drop sehingga ia harus dibawa ke rumah sakit oleh ibunya.
Ketika di rumah sakit, Rafky memaksa untuk masuk ke kamar Valent untuk menemui Valent, walaupun sudah dihalang-halangi oleh ibu Valent. Ibu Valent merasa bingung, bagaimana Rafky bisa tahu bahwa Valent ada di rumah sakit. Apakah Kinan yang memberitahukannya? Tapi bagaimanapun juga ibu Valent melarang dengan keras Rafky untuk bertemu Valent. Rafky juga memohon pada ibunya untuk men-support dirinya, dengan datang ke rumah sakit itu juga.
Akhirnya Rafky bisa masuk ke kamar Valent dan bertemu dengan Valent. Betapa gembiranya Valent bisa bertemu Rafky. Disitu ibu Valent bisa melihat kisah cinta mereka. Betapa Rafky sangat mencintai Valent dan begitu pula sebaliknya.
Setelah beberapa hari Rafky menjenguk Valent, kesehatan Valent berangsur-angsur membaik. Hingga oleh dokter Valent diizinkan untuk pulang ke-esokan harinya. Semua merasa lega dan gembira. Tetapi ibu Valent tetap menginginkan pernikahan Valent dan Kinan tetap dilangsungkan. Ibu Valent tidak melihat perubahan pada wajah Valent ketika ibunya selesai mengucapkan hal tersebut. Seolah-olah api yang semula berkobar-kobar di wajah Valent kini sudah redup kembali.
Ke-esokan harinya ketika ibu Valent, ibu Rafky, Rafky dan Kinan datang ke rumah sakit untuk menjemput Valent, ibu Valent bersikeras Rafky tidak boleh masuk ke kamar Valent. Tetapi Rafky tetap memaksa dan masuklah Rafky ke kamar Valent. Tetapi begitu Rafky masuk ke kamar Valent, langsung Rafky berteriak histeris memanggil-manggil nama Valent. Ternya di tempat tidur Valent sudah terbujur kaku tanpa nyawa. Langsung saja ibu Valent, ibu Rafky dan Kinan pun berlari masuk ke kamar Valent dan mendapati tubuh Valent sudah tidak bergerak. Rafky lalu mengguncang-guncang tubuh Valent berusaha membangunkannya, lalu menciumi seluruh wajah Valent tetapi Valent tidak bergerak sama sekali. Ibu Valent berteriak histeris. Suasana pun menjadi semakin gaduh sehingga datang dokter Julian, dokter yang selama ini merawat Valent di rumah sakit untuk segera memeriksa Valent. Dokter Julian pun akhirnya mempertegas bahwa Valent sudah tiada.
Valent bagi Rafky adalah cinta pertamanya pada seorang laki-laki. Begitu pula sebaliknya. Valent adalah pria yang terindah bagi Rafky ….
Lelaki Terindah
Labels: Buku
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment