Judul Buku : Digital Fortress (Benteng Digital)
Pengarang : Dan Brown
Penerbit : PT. Serambi Ilmu Semesta
Halaman : 600
ISBN : 979-16-0091-0
NATIONAL SECURITY AGENCY (NSA) atau Agensi Keamanan Nasional didirikan oleh Presiden Truman pada pukul 12:01 tanggal 4 November 1952 merupakan agensi intelijen paling rahasia di seluruh dunia. Tujuannya adalah untuk melindungi jaringan komunikasi pemerintah Amerika Serikat dan menyadap jaringan komunikasi kekuatan asing.
NSA akan menyadap seluruh jaringan internet dan email dari seluruh dunia. Ribuan komunikasi atau pengumuman resmi dan percakapan disadap untuk dipecahkan. Dalam membuat keputusan, FBI, CIA dan Dewan Penasihat Urusan Luar Negeri AS tergantung pada layanan NSA.
NSA memiliki komputer yang merupakan satu-satunya komputer termahal di dunia yang bernama TRANSLTR. Mesin ini merupakan sebuah mesin pemecah kode sandi universal yang pertama di dunia. Mesin ini dapat memecahkan kode sandi serumit apapun dan dalam waktu yang sangat cepat. Kode-kode yang disadap NSA masuk ke TRANSLTR sebagai sandi yang sama sekali tak terbaca dan keluar beberapa menit kemudian dalam bentuk teks yang bisa dibaca. Tidak ada lagi rahasia.
Di suatu Sabtu, kriptografer ketua NSA, Susan Fletcher, ditelepon oleh atasannya yang sangat dikaguminya dan sudah dianggap sebagai ayahnya, sang Wakil Direktur NSA, komandan Trevor J Strathmore. Susan diminta untuk datang ke kantor pusat NSA karena ada masalah yang akan dibicarakan, walaupun hari itu sebetulnya merupakan hari libur.
Sesampainya Susan di kantor komandan Strathmore, ternyata ada masalah pada mesin TRANSLTR karena mesin ini sudah menjalankan sebuah dokumen selama 15 jam, padahal waktu terlama untuk menjalankan suatu dokumen selama ini adalah selama 3 jam. Dicurigai ada yang tidak beres pada mesin tersebut. TRANSLTR tidak bisa menjalankan tugasnya, memecahkan suatu kode sandi. Kode sandi tersebut dibuat oleh mantan karyawan NSA yang pernah bekerja untuk proyek TRANSLTR, tetapi orang tersebut tidak terlalu suka pada NSA. Orang itu bernama Ensei Tankado. Ensei Tankado berhasil membuat sebuah program yang bisa menciptakan kode yang tidak bisa dipecahkan dan diberinya nama Benteng Digital.
Ensai Tankado terlahir dengan kondisi cacat akibat radiasi pemboman di Nagasaki dan Hiroshima. Jari tangannya berjumlah tiga tampak terpelintir dan miring. Namun demikian dengan kecerdasan yang dimilikinya, dia dikenal sebagai fugusha kisai, si genius yang cacat. Ketika mulai bekerja sebagai staf Crypto di NSA, saat sedang mengerjakan proyek TRANSLTR, Ensei Tankado mengerti bahwa NSA bisa membuka email setiap orang dan menyegelnya kembali tanpa diketahui pemiliknya. Ini sama halnya seperti memasang penyadap di setiap telepon di seluruh dunia. Tankado menganggap bahwa NSA telah melanggar hak asasi manusia. Tankado langsung minta berhenti dan beberapa jam kemudian setelah dia menghubungi Electronic Frontier Foundation, Tankado mengejutkan dunia dengan bercerita tentang sebuah mesin rahasia yang mampu menjadikan pengguna komputer di seluruh dunia sebagai mangsa pemerintah Amerika yang curang. NSA tidak mempunyai pilihan kecuali menghentikan Tankado. Karena takut Tankado akan membocorkan keberadaan TRANSLTR maka disebarkan gosip yang menghancurkan kredibilitas Tankado sehingga Tankado dikucilkan oleh komunitas komputer dunia. Walaupun Tankado mengerti bahwa semuanya adalah bagian dari permainan intelijen, dia tidak menyimpan dendam. Dia hanya bertekad untuk membuktikannya.
Benteng Digital adalah senjata anti intelijen. Jika digunakan semua orang maka NSA tidak akan bisa lagi memecahkan semua kode-kode yang disadapnya sehingga akan mematikan Badan Intelijen mereka.
Tankado telah mengirim sebuah salinan Benteng Digital di situs internetnya sehingga orang di seluruh dunia bisa men-download-nya, akan tetapi tidak ada yang bisa membukanya. Kode sumber untuk Benteng Digital disandikan dengan dirinya sendiri, teks rumus tersebut telah diacak dengan menggunakan diri Tankado sendiri dan komandan Streathmore mendapat kabar bahwa pagi itu Ensei Tankado telah tewas di Sevilla, Spanyol.
Pada awalnya tidak ada seorangpun yang mengetahui masalah ini kecuali Strathmore dan Susan, bahkan Direktur NSA, Leland Fontaine pun belum mengetahuinya. Namun ketika suatu hari teknisi system keamanan Phil Chartrukian secara tidak sengaja melihat kearah Run-Monitor, terminal yang memantau kerja TRANSLTR, ia terkejut karena pada monitor tampak bahwa TRANSLTR telah menjalankan proses selama 15 jam 17 menit dan 21 detik. Ia menyangka bahwa layar monitor sedang mengalami gangguan maka dia mematikan dan kemudian menyalakannya kembali. Tapi tampilan monitor masih tetap sama. Lalu dia menganggap bahwa hal tersebut disebabkan karena infeksi, serangan virus. Sebuah dokumen kotor telah masuk ke dalam TRANSLTR dan merusak programnya.
Sebagai tindakan pencegahan, setiap dokumen yang masuk ke dalam TRANSLTR harus melewati apa yang disebut Gauntlet – serangkaian gerbang bertegangan tinggi, paket-paket penyaring dan program disinfektan yang memeriksa apakah dokumen yang masuk mengandung virus atau apakah bagian tambahan dari suatu program bisa berbahaya. Dokumen-dokumen yang mengandung program yang tidak dikenali Gauntlet akan segera ditolak. Dokumen-dokumen tersebut harus diperiksa secara manual. Kadang-kadang Gaunlet menolak seluruh dokumen yang tidak berbahaya karena penyaring Gaunlet tidak bisa mengenali program yang dipakai. Pada kasus seperti itu petugas Sys-Sec melakukan inspeksi manual secara saksama dan jika terbukti dokumen tersebut bersih mereka akan memotong jalur penyaring Gaunlet dan memasukkan dokumen tersebut ke dalam TRANLSTR.
Chartrukian menjadi bingung karena ternyata tidak ada dokumen yang aneh. Tetapi kenapa TRANSLTR membutuhkan waktu yang begitu lama untuk memprosesnya? Chartrukian lalu memasukkan peranti lunak untuk pemeriksaan virus dan mulai menjalankannya. Nalurinya mengatakan bahwa ada sesuatu yang tidak biasa yang sedang terjadi dalam mesin pemecah sandi tersebut.
Chartrukian menggedor pintu ruang kerja Strathmore untuk mengabarkan tentang apa yang dilihatnya di Run-Monitor, bahwa ada masalah dengan mesin TRANSLTR. Tetapi oleh Strathmore dijawab tidak terjadi apa-apa dengan mesin TRANSLTR karena Strathmore dan Susan sedang mencoba sebuah tes diagnostic baru. Starthmore menyuruh Chartrukian untuk segera meninggalkan ruangan dan pulang. Chartrukian bertekad untuk mematikan mesin TRANSLTR. Namun sebelum niatnya tercapai, ia tewas dibunuh oleh Strathmore. Greg Hale yang menyaksikan bahwa Strathmore telah membunuh Chartrukian menjadi target pembunuhan Strathmore berikutnya.
Selain itu laporan statitik Crypto juga menemukan adanya kejanggalan bahwa ada proses pemecahan sandi seharga 1 milyar tanpa ada kode sandi yang terpecahkan. Midge dan Brikerhoff kemudian menyelediki dan melaporkannya pada direktur Leland yang ternyata telah kembali dari Amerika Selatan. Leland mempersingkat perjalanannya di Amerika Selatan.
Strathmore ingin agar Susan bisa mengungkapkan identitas North Dakota yang merupakan rekan rahasia Tankado, melalui account email yang berhasil disadapnya. Strathmore mencurigai bahwa kunci sandi selain dipegang oleh Tankado sendiri, juga dipegang oleh North Dakota. Ketika Susan sedang melakukan pelacakan email di ruang Node 3, masuklah rekannya seorang kriptografer juga bernama Greg Hale. Susan secara diam-diam akhirnya berhasil membuka komputer Hale dan menemukan sebuah folder yang berisi korespondensi antara Tankado dan North Dakota. Susan lalu mencurigai Hale sebagai North Dakota dan berniat untuk melaporkannya pada Komandan Strathmore.
Setelah kejadian demi kejadian yang menegangkan terjadi di ruang Crypto dan Susan melanjutkan pencariannya akhirnya terkuaklah rahasia bahwa sebenarnya North Dakota adalah Ensei Tankado sendiri. Semua itu adalah bagian dari permainan Ensei Tankado dan NSA telah termakan umpan Tankado. Benteng Digital sebenarnya tidak pernah ada. Semua hanya sandiwara, permainan dari Tankado. Strathmore benar-benar telah tertipu. Proses pada mesin TRANSLTR tidak bisa digugurkan. Saat mesin itu berhasil memecahkan sebuah kode, mesin tersebut akan mengirim hasilnya ke bank data utama NSA. Semua informasi paling rahasia milik Negara disimpan dalam bank data NSA. Sekarang bank data NSA sedang terancam. Strathmore dan Susan berusaha untuk mematikan aliran listrik TRANSLTR.
Sementara itu David Becker, seorang Profesor Muda sekaligus tunangan Susan Fletcher, mendapat tugas dari Komandan Streathmore untuk berangkat ke Spanyol berkaitan dengan tewasnya Enkei Tankado. Tujuan pengiriman David Becker ke Spanyol untuk mengambil barang-barang Tankado tanpa ada yang tersisa walau hanya secarik kertas.
Di Spanyol, David Becker sudah mengemasi barang-barang milik Tankado dan bersiap-siap untuk kembali. Tiba-tiba Becker merasa ada sesuatu yang tertinggal ternyata sebuah cincin, karena ternyata kunci sandi berada di cincin tersebut. Usaha Becker untuk memperoleh cincin tersebut memerlukan perjuangan yang tidak ringan karena cincin tersebut sudah berpindah tangan ke beberapa orang sehingga Becker harus melacak satu demi satu. Belum lagi ternyata David Becker dibayang-bayangi oleh seorang pembunuh professional yang tampaknya juga mengincar cincin tersebut. Awal pencarian Becker adalah turis Kanada karena dialah saksi terakhir saat Tankado tewas. Tankado memberikan cincin pada turis Kanada tersebut. Tetapi setelah David Becker bertemu dengan turis Kanada itu ternyata cincin tidak ada padanya. Turis Kanada itu mengatakan bahwa cincin itu ada pada seorang wanita pendamping berambut merah, yang dipanggil dengan nama Tetesan Embun. David Becker menemukan bahwa wanita pendamping yang dipanggil dengan nama Tetesan Embun bernama asli Rocio Eva Granada. Setelah David Becker berhasil bertemu dengannya ternyata cincin itu telah diberikan oleh Rocio pada seorang gadis punk dengan rambut berwarna merah, putih, biru, berkaos bendera Inggris dan memakai anting-anting tengkorak. Gadis itu berada di bandara karena akan menjual cincin tersebut untuk membeli tiket pesawat ke Amerika. Gadis itu bermaksud untuk kembali ke rumah orang tuanya. Maka Becker pun bergegas menuju bandara mengejar gadis tersebut yang kemudian diketahui bernama Megan.
Becker akhirnya berhasil mendapatkan cincin tersebut dari Megan dan sudah membayangkan akan pulang. Tetapi ternyata Becker masih harus berhadapan dengan Hulohot, sang pembunuh bayaran professional, yang ingin merebut cincin itu dari Becker.
Hulohot adalah seorang tenaga ahli favorit Strathmore. Dia bekerja untuk NSA selama bertahun-tahun. Hulohot telah bekerja untuk NSA di seluruh Eropa. Ensei Tankado ternyata juga telah dibunuh oleh Hulohot atas perintah Strathmore. Pengiriman David Becker ke Spanyol adalah salah satu cara untuk mewujudkan dua impian Strathmore. Impian pertama adalah tentang Benteng Digital dan impian kedua adalah untuk mendapatkkan Susan. Selama bertahun-tahun Susan adalah ilusinya, fantasinya yang tak pernah padam. Strathmore memimpikan Susan tiap malam. Strathmore memanggil nama Susan dalam tidurnya.
Walaupun akhirnya Becker berhasil mengatasi Hulobot, karena Hulobot akhirnya tewas ketika sedang mengejar Becker. Namun ketika Becker akan melangkah pergi, sebuah van berhenti tak jauh dari sana. Dua pria meloncat keluar dari kendaraan itu. Mereka masih muda dan berpakaian gaya milikter. Mereka meminta Becker untuk ikut dengan mereka, dengan paksa. Dua orang pria yang keluar dari mobil van itu ternyata adalah utusan dari NSA yang dikirim oleh Leland Fontaine.
Akhirnya prosesor TRANSLTR terbakar. Perlahan api merambat ke ruang Crypto. Susan berusaha menyelamatkan diri. Dia berhasil naik ke lantai atas, ke ruangan Strathmore. Tetapi Strathmore terbakar bersama ruang Crypto. Susan akhirnya selamat dari kebakaran itu dan bertemu dengan Direktur Fontaine. Mereka lalu menuju pusat kendali bank data utama milik NSA untuk membantu memecahkan masalah kunci dari program Tankado. Setelah melalui perdebatan yang sengit antara seluruh orang yang ada di ruangan itu akhirnya mereka memutuskan bahwa mereka membutuhkan kode pemusnah yang ada di cincin yang sedang di cari oleh David Becker di Spanyol.
Walaupun cincin sudah berada pada David Becker, akan tetapi ternyata kode sandi tidak terdapat di cincin tersebut. Pemecahan kode sandi pun menjadi semakin rumit. Yang terukir pada cincin itu adalah sebuah kalimat :
Quis custodier ipsos custode?
Siapa yang akan mengawasi para pengawas?
Siapa yang akan mengawasi NSA jika NSA mengawasi dunia?
Sebetulnya Tankado meninggalkan banyak petunjuk untuk memecahkan kode sandinya. Misalnya dalam program yang dibuatnya ada baris tambahan yang disebut orphan. Setiap kira-kira dua puluh baris program selalu ada empat karakter yang mengapung bebas. Susan berusaha mengumpulkan karakter-karakter tersebut, yang terdiri atas enam belas kelompok blok dengan empat huruf masing-masingnya. Semuanya ada 64 huruf.. David meminta Susan untuk menghilankan spasinya. Kemudian disusun dalam sebuah bujur sangkar delapan baris yang tiap barisnya terdiri atas delapan huruf. Cara ini dikenal sebagai Kotak Caesar. Sehingga jika dibaca dari atas ke bawah, tampak bunyi pesan tersebut :
PRIME DIFFERENCE BETWEEN ELEMENTS RESPONSIBLE FOR HIROSHIMA AND NAGASAKI
(Perbedaan utama antara unsur-unsur yang bertanggung jawab atas Hiroshima dan Nagasaki).
Unsur-unsur yang dimaksud oleh Tankado disini adalah unsur kimia. Kedua bom itu menggunakan bahan bakar yang berbeda. Yang satu menggunakan uranium dan yang satu lagi menggunakan plutonium. Uranium bersifat alami sedangkan plutonium adalah buatan manusia. Uranium menggunakan sebuah pemicu laras senjata sedangkan plutonium menggunakan peledakan kearah dalam. Perbedaan yang dimaksud Tankado sebenarnya adalah prime atau prima bukan primary atau utama. Itu berarti kode pembunuh itu adalah sebuah bilangan prima. Mereka lalu berusaha mencari perbedaan ke dua unsur tersebut yang merupakan bilangan prima. Dari informasi yang diperoleh dari web ternyata bom Hiroshima maupun Nagasaki menggunakan unsur yang sama yaitu Uranium akan tetapi jenisnya berbeda. Perbedaannya terletak pada isotopnya. Yang satu U238 dan yang lain U235. David Becker lah yang akhirnya menyadari itu dan kemudian dia berteriak : tiga.
Sementara itu Susan sedang mengamati rekaman video saat-saat terakhir tewasnya Tankado dengan teliti. Pada tayangan video itu ternyata terlihat bahwa Tankado sebenarnya sedang berusaha memberitahukan rahasianya dengan menunjukkan tiga jemarinya yang cacat dan berharap orang yang ada disekitarnya mengerti dan informasinya bisa sampai NSA tepat pada waktunya. Dengan gesit kemudian Susan memasukkan kode pemusnah tersebut, 3 lalu ia menekan tombol ENTER. Setelah beberapa detik akhirnya muncul pesan di layar : KODE PEMUSNAH DITERIMA. Tak lama kemudian seluruh penyaring yang semula sudah menghilang sekarang muncul kembali dan bank data dapat diselamatkan. Ruangan itu meledak. Hirup pikuk. Para teknisi saling berpelukan sambil melempar hasil cetak komputer ke udara dengan bahagia.
Digital Fortress (Benteng Digital)
Labels: Buku
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment